Rabu, 20 April 2011

pengenalan alat di laboratorium


PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

I. Tujuan Percobaan
a) Mahasiswa dapat mengenal alat-alat sederhana yang digunakan di laboratorium kimia.
b) Mahasiswa dapat menentukan nama dan fungsi alat-alat laboratorium kimia.

II. Dasar Teori
Sebelum melakukan penelitian, dilakukanlah pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian dapat berjalan lancar, haruslah kita mengenal alat-alat dan fungsinya.
Alat-alat sederhana yang digunakan dalam laboratorium kimia antara lain

A. Peralatan Pemanas
a. Pembakar
Api yang berwarna kuning, bercahaya terang dan berjelaga akan terbentuk jika sedikit udara. Api ini tidak boleh digunakan untuk pemanasan reaksi, sebab kurang panas dan mengotori alat-alat yang akan dipanaskan. Dalam hal ini sebaiknya kita menggunakan api yang dihasilkan oleh spiritus, api yang dihasilkan biru jadi panasnya lebih banyak dan tidak mengotori peralatan.

b. Kaki tiga
Dipergunakan sebagai tungku, dimana diatasnya terletak wadah bahan-bahan yang dipanaskan dan diantara ketiga kakinya tempat api untuk pemanasan.

c. Segitiga porselin
Digunakan sebagai alat penopang wadah bahan-bahan seperti cawan proselin yang dipanaskan diatas kaki tiga.

d. Kasa
Dipergunakan sebagai perata panas sekaligus alas wadah yang dipanaskan.

e. Penjepit
Terbuat dari kayu atau kawat, digunakan sebagai pembantu pengambilan alat-alat yang sukar / tidak boleh diambil dengan tangan. Misalnya pengambilan botol-botol timbang, alat-alat panas, dan sebagainya.

f. Pemanas air
digunakan untuk memanaskan suatu zat dengan menggunakan uap air.

g. Cawan Porselin (crucible)
untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetric sehingga menjadi bentuk stabil.

h. Pinggan porselin (evaporating dish)
Untuk menguapkan sehingga lebih pekat atau menjadi kering,b mengkristalkan zat dan untuk menyublimasikan zat.
B. Alat-alat untuk Mereaksikan Zat
a. Tabung reaksi
Digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Jika perlu dilakukan pengocokan, arah pengocokan memutar kesamping, dan tabung diisi tidak lebih setengahnya. Jika perlu pemanasan harus dilakukan dengan hati-hati, tabung dipegang miring.

b. Gelas piala
Disebut juga gelas beaker, untuk mereaksikan cairan, memanaskan dan membuat endapan dalam jumlah besar. Jika memanaskan cairan, gelas piala ditutup dengan gelas arloji.

c. Erlenmeyer
Kegunaannya seperti gelas piala, tetapi tidak digunakan untuk membuat endapan yang perlu disaring. Erlenmeyer terutama digunakan untuk titrasi.

C. Alat-alat pengukuran volume
a. Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala dan terdiri dari bermacam-macam ukuran. Jangan digunakan mengukur larutan/pelarut yang panas.
Cara menggunakan : gelas ukur dipegang dengan tangan dan ibu jari menuju batas volume yang di kehendaki. Gelas ukur diangkat sehingga batas volume setinggi mata dan cairan dituangkan sampai batas volume.

b. Pipet, ada beberapa jenis, yaitu :
§ Pipet Gondok
Pada bagian tengah pipet gondok ada bagian yang membesar (gondok) sedangkan ujunganya runcing. Pipet ini digunakan untuk mengambil dengan tepat sejumlah larutan tertentu. Alat ini lebih tepat dari pada gelas ukur, dan mempunyai ukuran yang bermacam-macam.

§ Pipet ukur
Beda dengan pipet gondok, pipet ini semua bagiannya sama. Digunakan untuk mengambil sejumlah larutan tertentu. Alat ini lebih tepat dari pada gelas ukur, dan mempunyai ukuran yang bermacam-macam volume.

§ Pipet Pasteur ( pipet tetes )
Digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah yang kecil.

c. Buret
Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yan digunakan untuk menitrasi ditempatkan dalam buret,dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala. Setipa kali hendak mencatat letak meniscus cairan buret sejajar dengan mata supaya tidak terjadi kesalahan paralaks.

d. Labu ukur/takar
Merupakan alat pengukur volume yang teliti, digunakan untuk melarutkan sejumlah zat padat menjadi larutan dengan konsentrasi tertentu atau mengencerkan suatu larutan sehingga mempunyai konsentrasi tertentu. Jangan digunakan untuk mengukur larutan / pelarut yang panas.
Cara pemakaian : zat padat atau cairan dimasukkan kedalam labu ukur dan ditambah pelarut. Sebelum tanda tera / tanda batas, dinding dalam di atas tanda tera di keringkan dan penambahan pelarut diteruskan dengan sangat hati-hati ( ditetes denan pipet ) sampai meniscus mencapai lingkaran tera. Labu ukur ditutup dan isinya dikocok dengan membalik labu beberapa kali.

D. Peralatan Laboratorium Lainnya
a. Pengaduk Gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia pada waktu melakukan reaksi kimia, sebagai perantara, dan membersihkan endapan pada dinding bejana. Dipakai juga untuk menolong pada waktu menuang/mendekantir cairan dalam proses penyaringan.

b. Corong
Digunakan untuk memasukan cairan kedalam suatu temapt yang bermulut kecil, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya, dan juga untuk menyaring endapan dengan kertas saring.
Memasukan cairan : corong diangkat sedikit demi sedikit atau sedikit diganjal, sehingga ada jarak antara dinding corong dengan dinding wadah. Dengan demikian udara dapat keluar dan cairan dapat mengalir dengan lancar.

c. Gelas arloji
Digunakan untuk menutup bejana lain pada waktu pemanasan dan sebagainya dan untuk menguapkan suatu cairan, juga untuk tempat menimbang zat yang berbentuk kristal.



d. Klem Buret
Alat ini digunakan untuk memegang buret bersama standar buret. Bila perlu dalam penggunaannya diperlukan juga pemegang klem (statif).

e. Botol Semprot
Digunakan untuk mengeluarkan air / cairan dalam jumlah terbatas, membilas alat-alat gelas dan membersihkan dinding-dinding bejana dari sisa endapan.

f. Sendok tanduk dan stainless steel
untuk mengambil zat dalam bentuk padatan

g. Lumping dan alu (mortar dan pestle )
untuk menghaluskan padatan

h. Pengisap gondok / pipetting ball
alat Bantu untuk mengambil larutan / cairan, terutama cairan yang berbahaya.

1
Corong
Plastik
Kaca

Membantu memasukkan cairan kedalam lubang wadah yang bermulut kecil dan sebagai bagian dari system penyaringan endapan dengan kertas saring
2

Spatula
Besi

Untuk mengambil zat dalam bentuk padatan yang tidak bisa diambil dengan tangan

3
Batang Pengaduk
Kaca

Untuk mengaduk suatu campuran/larutan di dalam suatu reaksi, perantara atau alat Bantu memindahkan larutan, dan pembersih endapan pada dinding-dinding bejana.
4
Pelat Tetes
Porselin

Untuk mereaksikan suatu zat dalam jumlah sedikit
5
Pinset
Besi

Untuk mengambil benda yang tipis yang tidak bisa diambil dengan tangan.
IV. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum pengenalan alat-alat laboratorium kimia maka dapat disimpulkan :
- Seorang praktikan dapat lebih mengenal dan mengetahui fungsi dari alat-alat yang digunakan di laboratorium kimia.
- Dengan praktikan mengetahui alat-alat dan fungsinya dari masing-masing alat tersebut yang ada di laboratorium maka akan mempermudah dan memperlancar praktikan itu sendiri dalam melakukan praktikum, khususnya praktikum di laboratorium kimia.

2 komentar: